Tuesday, April 26, 2011

Project Management : Software - Pembuatan Test Script

Pembuatan Test Script merupakan salah satu aspek kegiatan Software Project Management yang ditujukan untuk memberikan batasan cakupan pekerjaan yang akan dilakukan melalui berbagai contoh variasi kasus. Seluruh perwakilan user dari setiap unit/bagian/divisi harus menghadiri meeting test script, terutama untuk sistem yang mempunyai flow proses yang bergerak dari satu unit/bagian/divisi ke unit/bagian/divisi lain. Pembuatan test script dilakukan setelah proses Desain System. Requirement Gathering & Analysis beserta dengan FSD memberikan batasan yang jelas mengenai cakupan project secara keseluruhan, namun seringkali hal ini belum mengantisipasi variasi kasus yang dihadapi operasional sehari-hari.

Test script dibuat berdasarkan variasi proses yang terjadi sehari-hari dengan menggunakan mekanisme manual atau menggunakan sistem lama yang sudah berjalan saat ini. Variasi proses bisa dilihat dari transaksi-transaksi yang terjadi dan tercatat selama ini. Variasi transaksi juga bisa diperkirakan oleh user yang menangani sistem manual atau sistem lama selama ini. Tugas konsultan adalah memancing/men-trigger user untuk memastikan jenis transaksi yang mungkin terjadi. Untuk memudahkan gambaran, misalnya untuk sistem piutang variasinya adalah : pencairan piutang, pembayaran piutang secara full, pembayaran piutang yang dicicil berapa kali, piutang yang sudah jatuh tempo tapi belum terbayarkan, pembayaran piutang yang dicicil tapi sebagian dst. Kelengkapan variasi ini akan memberikan keakuratan pada software yang sedang dikembangkan. Ketidaklengkapan variasi kasus transaksi akan menyebabkan fitur software menjadi tidak lengkap dan pada akhirnya akan mengurangi nilai software itu sendiri dan mengurangi tingkat kepuasan user.



Tantangan konsultan dalam mengorganisasi pembuatan test script ini adalah bahwa user harus meluangkan waktunya untuk mengumpulkan semua variasi kasus transaksi dan juga membuat simulasi kasus secara detail mulai dari data input sampai dengan output yang akan dihasilkan. Proses pembuatan simulasi kasus harus dilakukan dengan cara manual. Biasanya menggunakan spreadsheet sebagai alat untuk melakukan perhitungan. Untuk mendapatkan dukungan penuh dari tim user atas proses pembuatan test script, konsultan harus terus mengingatkan konsekuensi atas tidak lengkapnya test script yang akan menyebabkan tidak lengkapnya fitur software yang akan dibangun.








Dalam kasus Test Script Sistem Account Receivable pada gambar di atas terlihat ada 3 bagian utama dari tabel test script. Kelompok pertama adalah jenis kasus yang akan diujicobakan, kelompok kedua adalah nilai-nilai yang diinputkan pada sistem dan kelompok ketiga adalah hasil-hasil yang diharapkan.

Test Scenario adalah variasi kasus yang disepakati, pada kolom ini kita dapat melihat bahwa untuk pembayaran AR akan terdapat berbagai macam variasi pembayaran, ada yang membayar penuhm membayar dengan dicicil, menunggak bahkan sampai dengan yang di write off karena sudah terlal lama menunggak. Apabila salah satu dari variasi tidak dituliskan di test script misalnya untuk penanganan menunggak pembayaran yang sudah jatuh tempo, maka fitur ini kemungkinan akan terlewat atau karena sudah ada di Functional Spesification Document kemungkinan akan dibuat secara akurat pada software yang sedang dikembangkan.

Pada bagian input terdapat No Tx, Nama, Nilai AR, Tenor yang merupakan data awal dari suatu transaksi AR. Tim harus memasukan data-data ini sebagai rujukan untuk perhitungan nilai output. Nilai yang diisikan harus bervariasi antara satu kasus dengan kasus lainnya. Seringkali kita harus 'menitipkan' variasi-variasi kecil dan tidak major di kasus-kasus yang ada di test script. Contohnya adalah ada yang nilai AR nya di bawah 10 juta tapi ada juga yang di atas 10 juta, ada yang tenornya 1 (sekali bayar), 4 tapi ada juga yang tenornya 18 .

Pada bagian output terlihat Nilai Pembayaran Angsuran dan Sisa AR secara rinci, sehingga benar-benar bisa menjadi rujukan keabsahan perhitungan lewat software nantinya. Personal yang melakukan test cukup mengentry nilai-nilai input dan melihat apakah hasil Nilai Pembayaran Angsuran dan Sisa AR yang dimunculkan sistem, sama dengan hasil perhitungan manual yang ada di test script, bila sama artinya mekanisme kalkulasi software sudah benar dan juga sebaliknya. Pembuatan test script memang melelahkan, namun bila dilakukan secara detail dan terstruktur akan memberikan kualitas software yang sangat bagus dan sesuai dengan kebutuhan user.

2 Comments:

At September 12, 2011 at 5:00 PM , Blogger Jam Tangan kw Replika said...

trims buat share project management software nya :)

 
At July 25, 2017 at 9:00 AM , Blogger Nur Hazwani said...

Thanks for information

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home